Babi Hutan, juga dikenal sebagai Babirusa, adalah mamalia asli Indonesia yang dikenal dengan ciri fisiknya yang unik

termasuk cula yang melengkung ke belakang yang bisa menembus tanduknya sendiri. Mereka ditemukan di hutan-hutan tropis pulau Sulawesi, Togian, Sula, dan Buru di Indonesia.

Babi Hutan merupakan hewan gunung388 yang memakan berbagai jenis makanan, seperti buah-buahan, akar-akaran, invertebrata, dan kadang-kadang serangga. Mereka biasanya hidup sendiri atau dalam kelompok kecil, dan betina bisa membawa satu atau dua anak setiap kali melahirkan. Babi hutan sering terlihat mandi di lumpur untuk mendinginkan tubuh dan melindungi kulit mereka dari sinar matahari.

Selain ciri fisik yang mencolok, babi hutan juga memiliki kemampuan yang unik dalam beradaptasi dengan lingkungan mereka. Mereka merupakan bagian penting dari ekosistem hutan hujan di Indonesia sebagai pemakan buah dan penyebar biji tanaman. Meskipun babi hutan pada umumnya cenderung pemalu dan menghindari manusia, mereka bisa menjadi agresif jika merasa terancam.

Populasi babi hutan terus terancam oleh perburuan ilegal untuk daging, perusakan habitat hutan, dan gangguan manusia lainnya. Upaya konservasi dan perlindungan telah dilakukan untuk melindungi babi hutan dan habitat alam mereka. Langkah-langkah penting dalam pelestarian babi hutan meliputi penegakan hukum terhadap perburuan ilegal, rehabilitasi hutan hujan, dan edukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan satwa liar.

Kehadiran babi hutan dalam ekosistem Indonesia sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan lingkungan hidup. Dengan melindungi babi hutan dan habitat alamnya, kita tidak hanya memperjuangkan kelangsungan spesies ini, tetapi juga menjaga keanekaragaman hayati Indonesia yang kaya dan berharga. Sudah saatnya kita bersatu dalam upaya pelestarian satwa liar untuk melestarikan warisan alam untuk generasi mendatang.